Data saat ini menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular dan cedera pada kecelakaan kerja atau kecelakaan lalu lintas semakin menonjol sebagai penyebab kematian di Indonesia dengan pertumbuhan 5,7% pertahun. Kematian penderita gawat darurat dapat terjadi dalam waktu singkat (4-6 menit). Keadaan tersebut dapat diperparah oleh ketidaktahuan dan ketidaktepatan dalam memberikan pertolongan sehingga dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan yang bersifat permanen. Untuk itulah, Program Studi S-1 Keperawatan mengadakan pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) di Ruang Auditorium pada Jum’at 24 April 2015. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga hari (24-26/4) dan diikuti oleh 93 peserta yang berasal dari mahasiswa tingkat 3 (tiga) Prodi S-1 Keperawatan.
Ketua panitia PPGD, Sestu Retno D. A, S.Kp, M.Kes mengatakan, pelatihan PPGD sudah berlangsung selama empat tahun di STIKES Pemkab Jombang. “Kami ucapkan terimakasih dan selamat datang kepada tim dari Emergency Medical Team (EMT) 118 PPNI Jawa Timur yang bekerjasama dengan HIPGABI Jatim yang telah bersedia menjalin kerjasama dengan STIKES Pemkab Jombang pada pelatihan PPGD ini,” katanya.
Beliau juga menambahkan, bahwa PPGD saat ini merupakan prasyarat untuk menjalani praktek klinik di UGD rumah sakit serta sebagai bentuk kompetensi tambahan yang harus dimiliki lulusan. “PPGD merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar dalam penanganan gawat darurat bagi mahasiswa S-1 Keperawatan,” jelas Sestu.
Kegitan dibuka oleh Wakil Ketua III, Pawiono, SST, MPH yang antara lain menyampaikan bahwa saat ini lulusan perawat jika tidak memiliki nilai lebih tidak akan bisa mengikuti proses persaingan baik lokal maupun global yang begitu ketat, apalagi dalam menyambut MEA. Oleh karena itu, harus memiliki sertifikasi-sertifikasi ketrampilan yang lain. Wakil Ketua III berharap, melalui pelatihan PPGD ini, para peserta sudah memiliki kompetensi sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya sehingga sudah bisa menerapkan ketika berhadapan dengan pasien.
Selama tiga hari para peserta mendapatkan materi antara lain tentang RJP-CPR, Intubasi, EKG, Pemakaian alat emergency dan evakuasi, serta balut-bidai. Selain teori, para peserta mendapatkan materi praktek serta ujian pre dan post test serta ujian praktek.